Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2022
 siometika keseharian Petanda dan Penanda  ( signifié et signifiant ) adalah konsep dalam ilmu  s emiotika  yang merupakan ilmu yang mempelajari tanda dan simbol dan penggunaan atau penafsirannya.   Di dalam bukunya yang berjudul ", ia menjelaskan bahwa suatu tanda tidak hanya ada dalam bentuk citra bunyi, tetapi juga dalam bentuk pemahaman. Maka dari itu, ia membagi tanda menjadi dua komponen, yaitu penanda (atau "citra bunyi") dan petanda (atau "pemahaman"). mulai dari yang berbentuk abstrak hingga konkret. Pasti ada satu kata yang bisa menandakan amarah atau kekecewaan kita. Bahasa dapat menjadi tanda atas perasaan manusia, sesuatu yang niskala. Sebaliknya, bahasa pun menjadi tanda atas benda-benda berwujud, seperti kata  pohon  yang mewakili sebuah tumbuhan berbatang kayu dan berdaun. dalam keseharian saya pada saat saya mengendarai motor dan melihat keleliling saya, dan ada kejadian seseorang pengendara motor yang menabrak mobil, dalam hal ini penanda saat

Teori Etnometodologi

Teori Etnometodologi Tidak banyak ilmuwan sosial di Indonesia yang memahami Etnometodologi sebagai suatu kajian ilmu sosial yang interdisipliner. Tidak banyak buku – buku yang diterbitkan yang secara khusus membahas etnometodologi. Dibandingkan dengan saudara sebangsanya, Fenomenologi, Etnometodologi masih jarang diketahui oleh mahasiswa maupun akademisi dalam rumpun ilmu – ilmu sosial. Harold Garfinkel, memperkenalkan etnometodologi sebagai suatu kajian dan metode untuk pertama kalinya pada 1967, lewat karyanya yang berjudul: “Studies in Etnomethodology”. Karya tersebut langsung mendapat kritikan secara terus menerus dari para akademisi sosial. Respon – respon awal yang diterima Etnometodologi sangat pedas dan menyebabkan Garfinkel disingkirkan   dari percaturan akademisi sosial. Etnometodologi menurut Garfinkel   memusatkan perhatian pada organisasi sehari – hari. Etnometodologi berpadangan bahwa kegiatan yang dilakukan individu dilakukan sehari – hari dan relatif tanpa berpikir.